Harsono : Perumda Pasar Jangan Merusak Cita-cita Walikota

Bitung, Suaranusantara.online/news -Mekanisme pengurangan tarif yang ditempuh Perumda Pasar hanya kepada Pemilik Kios Pasar yang dibangun sendiri, dinilai para pedagang sebagai bentuk pengkhianatan pada cita-cita Walikota memperbaiki pasar.

Hal ini ditegaskan Direktur Eksekutif DPD Appsi Bitung Harsono Muhammad S.Sos dikediamannya, ketika dikonfirmasi postingan akun resmi Perumda Pasar, yang menyatakan bahwa pengurangan penagihan 2022 tidak menyeluruh, tetapi hanya kepada kios yang dibangun sendiri oleh pedagang.

Bacaan Lainnya
Postingan akun resmi Perumda Pasar
Postingan akun resmi Perumda Pasar

Menurut Harsono keputusan ini hanya sepihak, dan terkesan dipaksakan oleh Perumda pasar, tanpa melihat semangat Walikota dalam menyerap dan menjawab aspirasi pedagang pasar.

Lanjut Harsono, komitmen pengurangan ini adalah janji Walikota secara menyeluruh, dalam menjawab aspirasi pedagang semenjak pemberlakuan tarif sewa lapak dan kios dari Perumda Pasar.

” Walikota jelas menyampaikan  agar seringlah APPSI dan Perumda Rapat dan membahas masalah yang terjadi, apalagi menyangkut aspirasi para pedagang. Saya saksikan langsung Walikota Minta Agar keputusan tolong disepakati bersama, agar tidak ada yang dirugikan” tambahnya.

Penetapan pengurangan hanya kepada kios yang dibangun sendiri ini menunjukan bahwa, Perumda sengaja berdalih dengan aturan Hukum terkait penetapan Tarif, lalu mengambil keputusan. Padahal persoalan syarat administrask secara hukum sudah lama dibahas oleh direksi lama dengan inspektorat.

” Secara jelas memang SK penagihan itu tidak bisa dirubah. Tetapi kan bisa ada penyesuaian dengan keluhan dan aduan pedagang. Sejauh ini kan torang (Appsi) dengan Perumda belum sampai sejauh itu. Kita masih masuk ditahap pembahasan angka yang paling tepat untuk ditagihkan. Itupun belum berhasil dibahas.” Kata Harsono.

Harsono yang juga tokoh pedagang pasar kota Bitung ini menjelaskan, Appsi sudah berkomitmen bersama Perumda untuk memperbaiki pasar. Semangat bapak Walikota adalah “membuat mereka tersenyum”. Keputusan sepihak ini jelas jauh dari cita-cita walikota, untuk memberikan jawaban atas persoalan ekonomi yang tengah dihadapi masyarakat pelaku ekonomi, karena imbas covid 19 dan Lesunya dunia perdagangan dewasa ini.

“Jujur saya kecewa. Walikota pambae ada minta perhitungkan baik-baik, dan usahakan jangan memberatkan pedagang. Kalo model begini, sama saja kondisinya dengan sebelum ada pengurangan” tutup Harsono.

( MIR )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *