Bitung, Suaranusantara.online/news -Memorandum Of Understanding (MUO), antara Perumda Pasar dan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia – APPSI Bitung, di tandatangani di ruangan kerja, rumah dinas Walikota. Kamis 26/1/2023
Wali Kota Bitung, Ir. Maurits Mantiri, M.M yang menyaksikan penandatanganan MOU terkait pengelolaan, penataan, pemberdayaan, dan pelaksanaan digitalisasi pasar rakyat ini, menyampaikan bahwa ini merupakan sesuatu yang luar biasa dilakukan agar sepaham dan sepakat dalam pengelolaan pasar.
“Harus ada keselarasan antara APPSI dan Perumda Pasar, terlebih khusus saat ini kita sudah masuk pada era digitalisasi, cashless yaitu pembayaran non-tunai atau digital melalui QRIS. Ini harus kita dukung. Karena dengan adanya digitalisasi maka akan ada keterbukaan” tambah Maurits.
Maurits juga berharap APPSI tetap pada komitmen yang sama, membangun dan memperbaiki pasar yang selama ini ditunjukan bersama pemerintah.
“Appsi harus tetap komitmen dan jangan berubah-ubah, agar perubahan perubahan akan bisa dilakukan diwilayah pasar rakyat”, tegas Maurits.
Sementara Ketua APPSI Bitung KH.Ust. Hairrudin Bandu usai penanda-tanganan berharap , lewat MOU ini ada sinergitas antara pengelola pasar dan pedagang, demi mempersiapkan pasar menuju era digital.
“Kerjasama dengan Perumda adalah cara strategis bagi pedagang untuk membangun iklim perdagangan di era globalisasi, yang semakin kompetitif. Jika tidak berbenah maka pasar akan ditinggalkan “. Tambah Bandu.
Tantangan terbesar pedagang pasar sat ini adalah mendapatkan kepastian hukum atas status lahan, memberdayakan diri menghadapi persaingan dan yang terpenting mendorong terbangunnya sistem digital dalam lingkungan pasar.
“Modernisasi ini tantangan terbesar pedagang. Jika infrastrukturnya tidak dibangun, maka pasar rakyat hanya akan menjadi monumen sejarah. Saya berasal dari keluarga pedagang..dan para pengurus Appsi juga adalah pedagang secara turun temurun. Jika tidak berbenah dari sekarang, saya khawatir anak cucu kami generasi pedagang akan mengalami suasana suram” terang Bandu.
Pada kesempatan itu juga, Bandu mengharapkan pengertian bagi semua pihak, sebab yang di pertaruhkan adalah masa depan pedagang pasar, dan menyangkut nasib banyak orang.
“Marijo torang hentikan perdebatan dan ego sektoral, yang hanya mendatangkan kehancuran karena penyesatan opini. Jika kita peduli dengan situasi pasar, maka mari bersama-sama kita berbenah. Saya menghimbau bagi pedagang dan generasinya, mari satukan tekad dukung perubahan-perubahan didalam pasar, demi masa depan kita bersama. Jangan mau dipecah belah. Mari bergandengan tangan demi anak cucu kita. sebab hanya pedagang yang memahami pentingnya mempersiapkan iklim yang sehat bagi generasi selanjutnya” Tutup Bandu.
(AMC/Mir)