Demo Disaat Bulan Puasa. Pangbes Tommy : Itu merusak Toleransi

Bitung, Suaranusantara.online/news Menyikapi rencana demonstrasi massa oleh salah satu Organisasi pada Bulan Puasa. Sikap keras dan tegas ditunjukan Panglima Besar Waraney Puser Intana. Panglima Besar Organisasi adat Minahasa yang akrab Disapa Tommy Waraney tersebut menegaskan, bahwa pelakasanaan demonstrasi disaat bulan puasa bagi umat muslim adalah tindakan intoleransi, dan tidak menghargai kerukunan masyarakat Sulut.

” Saya kristiani tapi menolak dengan tegas ada gerakan massa ditengah suasana ibadah agama lain. ini bukan persoalan demokrasi, tapi tolong hormati umat islam yang tengah berpuasa”, tandas Tommy Rondonuwu ketika dikonfirmasi media.

Bacaan Lainnya

Menurut Tommy Riondonuwu, jika ada yang merusak hari ibadah agama lain dengan tindakan2 yang menimbulkan keributan dan pengeraban massa, akan dilawan.

“Kami akan lawan dan sikapi.  Karena jelas ini bulan puasa waktunya kita hormati hari ibadah agama lain. kalau mau demo nanti selesai ibadah puasa, saya juga akan turun demo jika menyangkut kepentingan umum ” tegas Pangbes Tommy memberikan peringatan.

Sikap Panglima Besar Tommy mendapatkam respon positif dari sejumlah akrivis muslim kota Bitung. Tokoh2 muslim yang tergabung dalam Koalisi Laskar Islam Kota Bitung bahkan telah mengirimkan surat kepada Kepolisian dan tembusan kepada Walikota, agar tidak memberikan ijin aktivitas demonstrasi dibulan puasa. Salah satu koordinator koalisi laskar Islam Bitung Irfan Frantigo menegaskan, sikap ini harus kami ambil karena organisasi yang akan menggelar aksi tersebut sudah berkali-kali diperingatkan dengan persuasif tetapi tetap menolak dengan berbagai argumentasi pembenaran.

” So diingatkan berkali-kali tapi masih ngotot melakukan aksi!!. Padahal kan dorang bisa demo selesai bulan puasa.  kalo begitu sampai ketemu dilapangan. karena ini bulan puasa, maka nyawa taruhannya. Tegas Frantigo kepada media.

Menurut Frantigo, jika tetap dipaksakan pengerahan massa maka kami akan melakukan penghadangan, untuk mengingatkan agar menghargai dan menghormati kegiatan ibadah. Apalagi menurut Frantigo, minggu ini diperingati oleh umat kritiani sebagai minggu sengsara menuju kematian isa almasih.

Menyikapi aspirasi ini, kepolisian bersikap dan bertindak cepat. menurut informasi terakhir, bahwa masa pendemo hanya akan berjumlah 10 orang perwakilan, dan menghadap instansi tujuan aksi. Sebelumnya masa aksi berencana menggelar demo terkait persoalan pedagang. tuntutan mereka adalah membubarkan perumda pasar.

(Mir)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *